Selasa, 15 Februari 2011

Alkalinitas

Alkalinitas air dan ph air

Alkaliniti adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan.
Sama halnya dengan larutan bufer, alkaliniti merupakan pertahanan air terhadap pengasaman. Alkaliniti adalah hasil reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan sebuah analisa “makro” yang menggabungkan beberapa reaksi. Alkaliniti dalam air disebabkan oleh ion-ion karbonat (CO32- ), bikarbonat (HCO3- ), hidroksida (OH-) dan juga borat (BO33-), fosfat (PO43-), silikat dan sebagainya.
Dalam air alam alkaliniti sebagian besar disebabkan oleh adanya bikarbonat, dan sisanya oleh karbonat dan hidroksida. Pada keadaan tertentu (siang hari) adanya ganggang dan lumut dalam air menyebabkan turunnya kadar karbon dioksida dan bikarbonat. Dalam keadaan seperti ini kadar karbonat dan hidrok­sida naik, dan menyebabkan pH larutan naik.
Kalau kadar alkaliniti terlalu tinggi (dibandingkan dengan kadar Ca2+ dan Mg2+ yaitu kadar kesadahan) air menjadi agresip dan menyebabkan karat pada pipa, sebaliknya alkaliniti yang rendah dan tidak seimbang dengan kesadahan dapat menyebabkan kerak CaCO3 pada dinding pipa yang dapat memperkecil penampang basah pipa. Kadar alkaliniti yang tinggi menunjukkan adanya senyawa garam dari asam lemah seperti asam asetat, propionat, amoniak dan sulfit (SO32- ). Alkaliniti juga merupakan para­meter pengontrol untuk anaerobik digester dan instalasi lumpur aktif.
Air yang sangat alkali atau bersifat basa sering mempunyai pH tinggi dan umumnya mengandung padatan terlarut yang tinggi. Sifat-sifat ini dapat menurunkan kegunaannya untuk keperluan dalam tangki uap, prosesing makanan dan system saluran air dalam kota. Alkalinitas memegang peranan penting dalam penentuan kemampuan air untuk mendukung pertumbuhan ganggang dan kehidupan perairan lainnya

alkaliniti di tetapkan melalui titrasi asam basa. asam kuat seperti asam sulfat dan asam klorida menetralkan zat2 alkali yg merupakan zat basa sampai titik akhir titrasi kira2 ph 8.3 dan ph 4.5

titik akhir ini dapat di tentukan oleh :

1. jenis indiktor yang di pilih di mana warna nya berubah2 pada ph titik akhir titrasi (ph ekuivalensi)
2. perubahan nilai ph ada ph meter waktu titrasi asam basa di mana lingkunggan pada grafik ph vs volum asam memperlihatkan titik akhir titrasi / titik ekuivalensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar